National Geographic Traveler Id April 2012 DuaRansel - Makasih Theresia Dian Pratiwi untuk motretin majalahnya!
Saya beruntung sekali karena mempunyai orang tua yang begitu memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Sewaktu saya dan kakak saya masih kecil, kami nggak punya Atari atau Nintendo player seperti teman-teman dan sepupu-sepupu kami, tapi orang tua paling rajin membelikan berbagai ensiklopedia anak-anak dan bahkan berlangganan majalah National Geographic yang saat itu cukup langka. Tentunya yang edisi berbahasa Inggrisnya, versi Indonesia tidak ada saat itu.
Saat itu bahasa Inggris saya masih pas-pasan, namun karena isinya sangat menarik, dengan foto-foto yang eksotik dan cerah, atau suram namun menawan dengan caranya sendiri, artikel demi artikel, eksemplar demi eksemplar, saya lahap. Ketertarikan, kepedulian, dan pengetahuan saya akan dunia dan isinya semakin mendalam. National Geographic menjadi majalah dewa dalam dunia saya yang kecil.
Tidak pernah saya berani bermimpi bahwa suatu hari nanti saya akan pernah dimuat dalam National Geographic, cabang apapun.
Gembira tak terkira ketika Mas Teguh Wicaksono dari NG mewawancara kami.
Saat teman baru kami, Hepi, yang sempat bertemu di Chiang Mai (Thailand) awal tahun ini, tiba-tiba heboh karena dia melihat kami di majalah NG Traveler edisi April 2012 (Indonesia), saya langsung jadi heboh pula.
National Geographic Traveler (Indonesia), April 2012
Kepala panas dingin, perasaan gembira bercampur aduk, rasanya keren sekali bisa masuk di NGT!!! Saya melompat-lompat di atas kasur dengan gembira. semoga pir-pir springbednya ga jadi rusak. Ryan juga ikutan girang, walaupun dia ga ikut lompat-lompat.
Makasih Mas Teguh, makasih segenap pengurus NGTravelerID!
Mas Teguh melempar 10 pertanyaan, dan 5-nya dimuat. Antara lain kuliner favorit dan moment tak terlupakan. Namun wawancara ini nggak melulu soal traveling saja, buku dan film favorit saya juga dibahas. Ingin tahu kamera yang saat ini saya gunakan? ada di situ juga.
Penasaran? Langsung cari deh majalahnya 🙂
Bagi yang sudah membaca, boleh sharing di sini komen-komennya, saya ingin dengar 😀
Note: Makasih Tere, untuk foto majalahnya!
Tere, seorang teman baru sesama pencinta petualangan, yang dulu sempat bertemu di Jakarta, berbaik hati memotretkan majalah ini untuk kami. Karena saya sendiri masih belum bisa menimang majalah ini di tangan, karena edisi Indonesia tak mencapai Laos.
Well, lha kok NGT Indonesia, lha wong di Phonsavanh Laos aja tempat kami berada selama 2 minggu kemarin, kami tak berhasil menemukan toko buku apapun!
Keren bisa masuk NGTraveler.
Jalan-jalan terus dan teruslah menginspirasi..
Terima kasih ya Gie 🙂
selamat Mba 🙂 .. semoga nanti malah diundang TV swasta nasional di edisi jalan-jalan/jejak petualang mereka 😀
Mau banget 😀 😀 Thank you!
Menginspirasi sekali mbak,
semoga bisa mengikuti jejak mbak.
Makasih, amin! semoga tercapai!
keren mbak, wow dulu mbak dina fasih bhs inggris dari umur berapa? apakah belajar kursus atau tidak?
Bahasa Inggris cuma ikut pelajaran sekolah aja. Mulai SMP kalo ga salah. Waktu SMU, nilai Inggris jelek biasanya.
Kuliah sempat pertukaran pelajar ke Jepang, ketemu Ryan di situ. Baru bahasa Inggris berkembang 🙂 Karena praktek terus 🙂
yah,
saya baru mau langganan NGT, kelewatan dong edisinya mbak dina 🙂
yang di reader digest ga diposting mba? 🙂
akhirnya setelah mencari cari aku menemukan DuaRansel di National Geographic Traveler (Indonesia), April 2012 | Dua Ransel ini dari hasil pencarian. terucap terima kasih karena telah berbagi… terima kasih dan salam kenal
Wah, makasih ya, sampai dibela-belain mencarinya 😀
Salam hangat dari Kanada!!
Senangnya mbak Dina, bisa masuk majalah favorit waktu kecil. Rasanya gimana? seperti ‘penuh’, a whole circle… gak sih? kayak aku kemarin, tugas kampus harus magang dan aku diterima di Bobo. senangnya satu bulan di rumah keluarga kelinci. FYI: majalah Bobo dan NGI ada di satu gedung tapi beda lantai. Salam dari Indonesia buat mbak Dian dan mas Ryan yg sekarang sedang berlibur di Thailand. 🙂
ahh saya baru baca postingan yg ini, wahh keren mbak Dina!
walau udah lama lewat, I’ll look for it at the store 🙂
wah sekarang istirahat dulu mbak, program buat momongan dong..kami sekeluarga (aq+istri+anak kami) juga backpaker walau baru Jawa dan Bali, catatan perjalanan ini jadi inspirasi kami sekeluarga…thx u
Kreenn.. Sy baru liat ϑî acara on the spot, indonesia.. Kreenn.. Pkoknya..
wahh menginspirasi
kamera yang dipake apa mbak dina? jadi penasaran. hehe..
#Semoga terus menginspirasi mbak.. salam buat kang ryan 🙂