Meet DuaRansel Jakarta 2012 – Laporan Acara

Saya dan Ryan melewatkan setengah tahun terakhir ini di Asia Tenggara. Hong Kong, seumprit China (Shenzhen), Macau, Filipina, Thailand, seumprit Myanmar (umprit banget), Laos, dan  Vietnam. Berhubung Ryan mendadak ada keperluan di Singapore, sebelum terbang ke daratan Amerika Utara ini, saya sempatkan pulang kampung sebentar ke Surabaya, lepas rindu ke orang tua tercinta serta kopdar DuaRansel. Kemudian, Jakarta turut kecipratan pula, karena kakak tercinta tinggal di Jakarta, dan karena ingin rembugan sama mbak editor saya (ya, buku perjalanan DuaRansel sedang tengah-tengah dikerjakan!)

Iseng-iseng nanya di twitter dan facebook, siapa aja yang ingin ketemuan Dina DuaRansel di Jakarta, eh, ternyata lebih dari 100 orang angkat tangan! Yang pasti, sekian dari jumlah orang tersebut, sempat patah hati ketika nyadar si Ryan-nya nggak bisa ikut! Apakah kamu salah satunya?

Untung nggak ada cewek patah hati yang menggebuki saya ^^

Acara kopdar #MeetDuaRanselJKT diadakan di Warung Tekko Kuningan, Pasar Festival, tanggal 9 Mei 2012 kemarin. Beberapa orang menyayangkan acaranya tidak pada weekend. Well, maaf, weekendnya sudah direbut oleh teman-teman di Surabaya ^^.

Bagi mayoritas pendatang, acara dimulai pada pukul 7 sore. Bagi saya, pukul 3 sore, saat saya harus berkutat dengan alcohol swipes, panik menghapus jembretan spidol permanen dari kartu nama mini, akibat Ryan menumpukkan kartu-kartu nama tersebut setelah dia tanda-tangani sebelum tintanya kering. Ups! Jembretan tersebut sebagian besar bertepatan dengan wajah kami, sehingga membuat ilusi facial hair yang lebat!

(foto random)

Kartu nama bertanda-tangan Ryan? Ya, anggap saja salam sayang dari Ryan 🙂 Jumlahnya sekitar 60-70. Semua kartu lama yang kebetulan saya bawa melancong kemarin, sehingga sempat ditanda-tangani olehnya. Selebihnya, saya harus cetak baru di Surabaya, sehingga Ryan tak sempat tanda-tangan. Apakah kamu beruntung dapat salam sayang dari Ryan ini? Kalau anda 60-70 pendatang pertama, seperti geng Hardi-Harry-dkk, pasti beruntung dapat yang itu 🙂

Bersama gengnya Hardi-Harry yang ninggalin gue jalan-jalan ke Halong Bay Vietnam. Ada pula Achiedz si koper merah dan Donal si monyet terbang

Jika 6 kopdar sebelumnya diadakan tanpa moderator, di mana kami semalamam pindah-pindah meja supaya sempat ngobrol dengan semua pendatang, beruntunglah saya karena kali ini 5 orang menyatakan diri ingin membantu. Langsung saya angkat menjadi 5 kakak panitia tanpa babibu! Kakak-kakak panitia yang baik hati ini adalah Tyo @callmematheo, Sastri @Saastrii, Tere @mynametere, Farchan @efenerr, dan Sony @sonew00. Tanpa bantuan mereka, nggak mungkin acara berlangsung selancar malam itu. Terima kasih buanyak!

Kata Tyo (paling kanan), narsis adalah sebagian dari iman... - Bersama panitia: (Kiri ke kanan) Tere, Sastri, Soni, Dina, Farchan, dan Tyo

Setelah yang datang pada ngumpul dan pesan makan malam, saya mulai berbicara di tengah-tengah yang hadir, dibantu oleh moderator Sastri. Jujur saja saya grogi dan nggak tau harus ngomong apa, karena baru sekali bikin acara yang terpusat pada saya mengoceh sendiri di tengah ruangan ^^ (sampai keringetan). Untung Sastri dan segenap pendatang sangat suportif, melemparkan pertanyaan-pertanyaan kunci, sehingga saya tinggal jawab saja, hehe. Pertanyaan yang masih saya ingat, di antaranya:

Sebagai pembicara, boleh duduk di atas meja. Asyik! (Kiri: Sastri, kanan: Farchan)

• Bagaimana awalnya memutuskan long term traveling? Kehidupan yang monoton dan terlalu mengejar karir. Nggak sesuai dengan bayangan kami waktu masih pacaran dulu.
• Bagaimana cara pilih next destination? Cari yang ke sananya murah (dalam arti good/great deal), hehe. Dikombinasi dengan impian pribadi tentunya.
• Pengalaman paling mengesankan/menakutkan? 1. Ketika hampir hilang di Laut Karibia (Honduras) gara-gara nekad paddleboarding di laut berarus tanpa otot. 2. Ketika memanjat Tebing Taraw di El Nido, Filipina: Kirain ada jalan setapak ke puncak bukit, ternyata panjat tebing tegak lurus tanpa alat dan pengaman.
• Sampai kapan mau jalan terus? Sampai nggak ingin lagi, atau nggak bisa lagi 🙂
• Kapan bukunya keluar? Semoga tahun ini!

Suasana kopdar

Setelah itu, acara diisi oleh keempat bintang tamu:

• Mas @ArievRahman, yang barusan meluncurkan bukunya “Generasi 3G”. 3G – Gaul, Galau, Gombal. Isi bukunya? Gaul, Galau, dan Gombal beneran, hihihi! Baca galaunya orang lain punya efek menghilangkan galau diri sendiri lho! Memang mas backpacker yang lahirnya di hari Valentin ini telah berbaik hati memberi saya 1 kopi buku bertanda tangan. Hore!

Bersama @ArievRahman - Gaul atau galau?

• Mbak @NizarWogan yang tampak sekilas orangnya kalem ini, namun foto-fotonya yang saya stalking di Facebook berpose heboh, menceritakan tentang travelingnya di Amerika Serikat.
• Mas Heri Sugiarto @shu_travelphoto juga sempat sharing kisahnya 6 minggu menjelajah Asia Tenggara sampe ke Cina segala tanpa Lonely Planet / buku panduan apapun.

Mbak Ambar dari @Backpackin_Magz juga datang, bawa banner warna oranye, yang langsung jadi favorit untuk berfoto ria! Mbak Ambar lebih rajin menulis dari saya tentunya, sebelum saya kelar bikin artikel ini, majalah Backpackin sudah selesai meliput: Tatap Muka Dua Ransel

Oh ya, DuaRansel sudah sempat nongol di majalah online gratis Backpackin Magazine lho, bisa diunduh di sini:

• Dina DuaRansel.com – Indonesia, cantik luar biasa (Edisi 9, profile, Interview oleh Adhadi Praja)
• DuaRansel.com – Kami hanya punya dua ransel dan baju yang kami pakai (Edisi 8, English vol 4, review, Liputan oleh Ambar Arum)

Kiri ke kanan: Farchan, Ambar dari Backpackin Magz, Dina, Mbak Nizar, Sastri, Heri

Di antara acara ngobrol-ngobrol kanan kiri atas bawah, saya sempat diwawancara. Waktu itu kuping saya agak error, nggak berhasil mendengar si Mas Fikri ini mewakili majalah online mana. Sewaktu ditanya apakah biasanya turis mancanegara mampir ke Jakarta sewaktu mengunjungi Indo, saya jawab, nggak, mereka skip langsung ke Jogja, Bali, dan pulau2 lain. Jakarta mall-mallnya top! Tapi bukan itu yang dicari oleh turis barat. Kemudian dia tanya lagi, apakah arti weekend bagi traveler jangka panjang. Jawab saya: weekend nggak kerasa. Atau malah weekend kudu menghindari tempat-tempat touristy karena terlalu ramai.

Ternyata yang Mas Fikri ini adalah dari JakartaWeekend.com! Oops!

Bersama mas @JakartaWeekend

Di media twitter, saya bersahabat dengan Umi @akhdadiyah, yang sayangnya kini telah pindah ke Bali sehingga tidak sempat bersua. Namun saya tetap terciprat kehadirannya melalui kaos-kaos Indonesia Raya (@Indonesier) via Mas Aryo. Ryan mendapat desain favorit saya: gambar kepulauan nusantara warna-warni. Kaos saya nggak kalah keren: I (Garuda) RI. Kakak-kakak panitia pun turut kecipratan kaos. Makasih Umi, Mas Aryo, dan @Indonesier!

Sedikitnya sudah sempat dipakai di 4 negara! Indonesia, Singapore, Hong Kong, dan Kanada.

Pasangan Adam dan Susan @PergiDulu yang sedang berbunga-bunga karena mereka akan menikah dan keliling dunia, jauh-jauh datang dari Bandung. Pertemanan kami dengan Adam orang Australia ini sudah dimulai sejaktahun 2010 di Sydney dulu. Sejak itu, kami sudah bolak-balik kopdar. Sydney, Jakarta, Bandung. Tiap-tiap kalinya berlangsung dengan seru. Makasih ya! Sayang nggak sempat ngobrol-ngobrol lama seperti biasanya. Kapan nih, sempat merambah Eropa bareng-bareng?

@pergidulu mau pergi dulu! Kiri ke kanan: Tyo, Dina, Adam, Susan, Veny Lai (Kenapa kok di tiap foto narsis ada Tyo-nya?)

Kalau di acara kopdar tahun, suvenirnya adalah postcard foto sendiri dari Selandia Baru, tahun ini dari El Nido Filipina, salah satu tempat favoritku di dunia karena kecantikan alam dan suasananya. Postcard pertama yang bergambar kapal diambil di Pulau Matinloc, postcard kedua yang ada Ryan dan sayanya diambil di atas Gunung Tebing Taraw yang membatasi sisi El Nido town, pendakian paling menyeramkan yang pernah saya lakukan. Tebing tegak lurus dengan tonjolan jarang, didaki tanpa alat dan pengaman. Untung-untung saya tidak pakai sandal jepit! Kenapa saya yang bukan pendaki ini nekad begini? Karena tadinya saya kira “ada jalan naik ke puncak”. Nggak menyangka bahwa yang dimaksud dengan jalan ini sebagiannya adalah vertikal!

Suvenir: Postcard dan namecar. Semua hasil motret sendiri 🙂

Malam berlangsung dengan sangat cepat dan seru. Saya ingat lompat dari meja ke meja (eh, tidak separah itu) berupaya ngobrol dengan semua yang hadir perkelompok meja. Maafkan kalau ada yang keluputan! Seru banget! Kami nggak sempat menghitung ada berapa orang yang hadir, sedikitnya ada sekitar 80 nama di buku tamu dan tidak semua yang datang sempat menulis di buku tersebut. Estimasi dari beberapa teman, sekitar 100-an lah, kata mereka. Saya mengangguk-angguk saja 🙂 Gila, banyak banget! Makasih ya folks, kalian bikin saya terharu!

Bersama mas Wisnu @inoerimbu

Acara di Warung Tekko berlangsung hingga pukul 11-an, ketika lampu mulai dimatikan. Kode nih, Mas Tekko? Karena masih belum puas ngobrol, acara dilanjutkan di McDonalds setempat, hingga…. nggak ingat tuh, jam 12 atau jam 1 malam. Sampai akhirnya kita bubar, dan Sony mengantarku dan Tere pulang.

Babak kedua: McD!

WOW! Malam yang sangat berkesan lho, buat saya! Makasih untuk kalian  semua yang telah menyemarakkan acara! Acara ini bukan apa-apa tanpa kehadiran kalian 🙂

Foto galeri – thumbnail-nya monggo diklik untuk memperbesar 🙂

Terima kasih khusus kepada:

• Para panitia: Tyo @callmematheo, Sastri @Saastrii, Tere @mynametere, Farchan @efenerr, dan Sony @sonew00
• Para pembicara: Mas @ArievRahman, Mbak @NizarWogan, Mas Heri Sugiarto @shu_travelphoto, dan Farchan @efenerr
• Berbagai teman yang bawa pasukan komunitas
• Mas dan mbak dari Jakarta Weekend, Indonesia Raya (Indonesier), Metro TV, Backpackin Magazine, ACI detik com, dan Syahmanda
• Griska, Indonesier, Umi, Mas Aryo, Rizka, Ariev Rahman, dan Ashteey, untuk kebaikan kalian
• @PergiDulu yang jauh-jauh datang dari Bandung, dan Farchan yang jauh-jauh datang dari Garut. Deeply appreciated
• Harry Mudjiarto dan Rizka yang datang 2 kali
• Mbak Alit dan Mbak Resita dari Gagas Media
• Mbak @nengciciw dan @SamAndJolly
• Mas Wisnu @inoerimbu yang menyempatkan datang sebelum berangkat mencari Sukhoi. Deeply appreciated Mas, dan good luck! Doaku bersamamu dan mereka yang tertimpa kemalangan.

Btw, kalau nggak ingin ketinggalan acara kumpul-kumpul berikutnya, pastikan stay tune berita-berita dari saya melalui:

• Twitter.com/DuaRansel
• Facebook.com/DuaRansel
• Langganan gratis via RSS atau email: