Oh, bukan Sungai Thames yang di Inggris!
Aku belum pernah ke Inggris, jadi sayangnya belum pernah mengunjungi Thames River di mana Tower Bridge bertengger itu. Bukan cuma Inggris yang punya London, Canada juga. Kota yang terletak di provinsi Ontario ini memang dinamai berdasarkan London Inggris, karena tadinya direncanakan untuk diangkat sebagai ibukota Upper Canada ketika wilayah ini masih merupakan koloni Inggris. Namun karena lokasinya yang tertutup hutan, rencana ini tidak disetujui.
London Canada bukan cuma punya nama yang mirip dengan London Inggris, tapi London Canada juga punya Covent Garden Market dan Sungai Thames juga! Dan Sungai Thames yang inilah yang aku bicarakan. Sungai Thames ini cantik dan hijau, suasananya seperti berada di pedesaan. Di tepiannya terdapat jalur bersepeda dan berlari untuk penggemar olah raga. Di pinggirnya pula, di beberapa tempat, terdapat hutan kecil. Ini di tengah kota lho.
Pada musim panas, kadang-kadang ada yang menaiki kano atau perahu kecil di sungai ini. Aliran sungainya lambat, jadi cukup aman. Namun tidak demikian di musim semi! Di musim semi, salju meleleh dan airnya masuk ke sungai. Air sungai meluap, menggenangi tempat-tempat parkir dan lapangan olah rada disekitarnya. Aliran sungai pun berubah menjadi cepat dan kuat.
Walaupun aku belum pernah berenang atau berkano di alirannya, namun aku sudah pernah jalan-jalan di hutannya, di mana aku hampir disengat kawanan tawon. Banyak binatang yang tinggal di sekitar sungai ini: angsa berleher pendek, bebek, groundhog (marmot tanah), skunk alias sigung yang bau, rakun yang berwajah bandit, bahkan juga ada rubah, koyote, dan rusa!
Tadi siang aku berjalan-jalan di pinggir Sungai Thames, Canada. Mungkin suatu saat nanti aku juga akan berjalan-jalan di pinggir Sungai Thames, Inggris.
itu foto paling atas keren bgt mba.
kok bisa bgs gtu pencerminan di airnya mba.
itu emang dari foto asliny bgtu apa hasil edit?
apa sungainy emang tenang?
mohon tunjuk ajarny mba
Thanks, Din!
Ini ambil fotonya (tiga-tiganya) pakai teknik “HDR”, alias High Dinamic Range. Foto aslinya yang diambil dengan exposure “normal” ndak tampak dramatis seperti ini, HDR ini hasil penggabungan 3 foto: normal exposure, under-exposure (gelap), over-exposure (terang). Masing2 foto membawa detail yang berbeda kan. Di under, warna langit dan bayangan di sungai yang tadinya tampak “terang” aja sekarang jadi biru dan nyata. Di over, pohon2 jarak dekat yang tadinya “gelap” sekarang tampak jelas. Terus ketiga gambar tersebut digabungin, gitu 🙂
Maybe I will explain more in the next article…
(sungainya emang tenang)
Din, itu tutorialnya udah jadi! Lihat link2nya di artikel bagian paling bawah ya!
klo foto ke2 dan ke 3 keliatan bgt hasil HDRnya mba(lebih tepatnya HDR + tune ya klo gak salah), klo yang pertama itu HDR murni tanpa tuning sama sekali ya(tanpa tambahan efek)?
mana mba link tutorialnya?
udah liat link tutorialnya…
tp masih penasaran ama foto yang pertama 😀
udah pernah nyobain software HDR apa aja mba?
Halo Udin 🙂
Ini pakai Photoshop CS5, aku belum coba yang lain. Semuanya dituning kok. Di CS5, tune standardnya ada banyak. Tapi selalu lebih bagus kalau dituning sendiri. Ga pake efek-efek apa gitu, ya cuman geser2 parameter2nya aja.
Ini tutorialnya:
http://dinaphotography.com/hdr/hdr-how-to/hdr-how-to-working-with-photoshop-cs5-%e2%80%93-create-hdr-photos-easy/
Kalau kamu pake CS5 juga, paling gampang start dari standard2nya, terus dari situ dituning sendiri lagi.
Yang gambar pertama itu aku bikin soft, supaya ethereal gitu kesannya. Beda style ama yang 2&3 🙂
Coba cek “before and after”-nya:
http://dinaphotography.com/hdr/hdr-before-after-gallery-thames-river/
Dinaaa..itu foto yg pertama cucok jd kartu pos! keren sangattt.. 😉
makasih makasih! apa dibikin postcard ya enaknya 😀
mungkin kalau untuk penajaman di beberapa area bisa menggunakan atau menambah kontrasnhya potoshop mbak.. by the way keren dah pemandangan dan jalan2nya…ngarep seandainya mbak dina mau berkunjung ke blog ku..ma kasih