{"id":520,"date":"2011-05-31T08:00:35","date_gmt":"2011-05-31T01:00:35","guid":{"rendered":"http:\/\/www.duaransel.com\/?p=520"},"modified":"2014-05-22T01:00:27","modified_gmt":"2014-05-21T18:00:27","slug":"10-tips-mendanai-traveling-jangka-panjang","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.duaransel.com\/tips-2\/travel-tips\/10-tips-mendanai-traveling-jangka-panjang\/","title":{"rendered":"10 Tips Mendanai Traveling Jangka Panjang"},"content":{"rendered":"
Sudah lebih dari Traveling jangka panjang<\/a> tentunya membutuhkan persiapan yang lebih matang dibandingkan dengan sebuah liburan singkat. Dua pertanyaan yang sering muncul dari kawan-kawan adalah:<\/p>\n Jawaban untuk pertanyaan kedua adalah:<\/p>\n Tidak, kami bukan orang kaya. Bahkan kami sempat bokek ketika masih kuliah, dan harus mengambil pinjaman mahasiswa. Seperti banyak anak muda yang lain, kami juga mulai dari nol! Bekerja, dan menabung. Dan satu lagi, kami memang memprioritaskan cara hidup nomadik kami.<\/p>\n Terus, bagaimana kami bisa mendanai traveling jangka panjang kami? Kuncinya ada * Text berwarna pink adalah tambahan pada pada bulan Juni 2012 =)<\/em><\/span><\/p>\n Berikut ini saya mau berbagi 10 tips untuk mendanai traveling jangka panjang berdasarkan pengalaman kami sendiri:<\/p>\n * * * * *<\/span><\/p>\n 10 TIPS MENDANAI TRAVELING JANGKA PANJANG<\/strong><\/span><\/p>\n <\/a><\/p>\n Persiapan dan pengorbanan sebelum berangkat:<\/span> <\/em><\/strong><\/p>\n 1. Hidup hemat, giat bekerja, dan rajin menabung<\/strong><\/p>\n Hehe, seperti pelajaran anak SD saja, tapi benar lho. <\/strong><\/p>\n 2. Memberhentikan sewa tempat tinggal<\/strong><\/p>\n Sebelum masa traveling, kami tinggal di sebuah apartemen. Karena kami bakal tidak menempati apartemen tersebut selama setahun lebih, untuk apa dipertahankan? Membayar sewa\/cicilan tidaklah murah. Membayar dobel untuk tempat tinggal di kampung halaman dan di tempat traveling adalah buang-buang uang. Jadi apartemen ini kami kosongkan dan berhentikan sewanya. Kami sekarang tidak punya alamat tetap! <\/strong><\/p>\n 3. Menjual barang-barang<\/strong><\/p>\n Kami tidak tahu akan traveling berapa lama, dan setelah traveling akan tinggal di mana. Banyak sekali barang-barang yang sepertinya tidak akan kami butuhkan lagi. Jadi kami merelakan sebagian besar barang-barang kami.<\/p>\n <\/p>\n Pandai menekan biaya di jalan:<\/strong><\/span><\/em><\/p>\n 4. Low budget traveling<\/strong><\/p>\n <\/p>\n <\/a><\/p>\n 5. Pandai memanfaatkan harga promosi<\/strong><\/p>\n Jika jeli, kadang-kadang kemewahan bisa didapat dengan harga budget, jadi pandai-pandailah mencari harga promo, misalnya lewat internet. Ini beberapa contoh:<\/p>\n 6. Rute merambat, tidak bolak-balik pulang kampung<\/strong><\/p>\n Pulang kampung itu mahal, apalagi kalau kalian berada di balik bumi. Kalau ingin mengunjungi beberapa negara, sebaiknya dilakukan secara beruntutan, karena biasanya tersedia transportasi yang murah antara negara yang berdekatan. Misalnya:<\/p>\n 7. Pandai mencari rute termurah dan fleksibel dalam menentukan negara tujuan<\/strong><\/p>\n Kami tidak terpaku pada negara tujuan atau rute tertentu. Kami menentukan negara tujuan berikutnya dan rutenya berdasarkan harga. Misalnya:<\/p>\n 8. Suvenir? Pikir dua kali! Suvenir mahal dan menghabiskan banyak tempat di ransel. Jadi sangat jarang kami membelinya, dan terbatas pada benda-benda kecil saja. Kami tidak ngotot membeli suvenir dari setiap kota atau bahkan negara yang kami lewati. Jaman digital begini, ambillah foto banyak-banyak. Jadikan itu suvenir yang pribadi dan berkesan.<\/p>\n2 tahun<\/a><\/del>\u00a04\u00a0tahun<\/span><\/a> saya dan suami mengelana di dunia. Maksud saya bukan sering pergi backpacking di berbagai liburan dan cuti, dan tiap-tiapnya kembali ke kampung halaman, namun kami meninggalkan kampung halaman<\/a> secara permanen dan hidup nomadik dari satu negara ke negara lainnya secara kontinyu, selama lebih dari 2<\/del>\u00a04<\/span>\u00a0tahun ini.<\/p>\n\n
2<\/del> 3<\/span>:<\/p>\n\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n<\/strong><\/p>\n