{"id":365,"date":"2011-03-09T09:05:52","date_gmt":"2011-03-09T02:05:52","guid":{"rendered":"http:\/\/www.duaransel.com\/?p=365"},"modified":"2012-04-19T03:43:33","modified_gmt":"2012-04-18T20:43:33","slug":"hampir-kejatuhan-pesawat-terbang-di-pantai-maho-bay-sint-maarten","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.duaransel.com\/karibia\/sint-maarten\/hampir-kejatuhan-pesawat-terbang-di-pantai-maho-bay-sint-maarten\/","title":{"rendered":"Hampir Kejatuhan Pesawat Terbang di Pantai Maho Bay, Sint Maarten"},"content":{"rendered":"

Pernah dengar sebuah negara pulau bernama “Sint Maarten”? Sint Maarten adalah negara konstituen Kerajaan Belanda yang terletak di Kepulauan Karibia, berbagai pulau dengan wilayah seberang laut Perancis yang bernama sama namun dalam bahasa Prancis: Saint-Martin. Sama halnya dengan pulau-pulau di Karibia yang lainnya, Sint Maarten memiliki banyak pantai indah berasir putih dan berair biru jernih. Namun Pantai Maho Bay di Sint Maarten menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh pantai-pantai lainnya: pesawat terbang, terbang rendah tepat di atas kepala!<\/p>\n

Lho kok? Pantai Maho Bay terletak di ujung landasan pacu airport Sint Maarten. Bayangkan, pantai cantik ini hanya dipisahkan oleh jalanan kecil 2 arah selebar 3-4 meter dan pagar kawat, dari ujung landasan pacu pesawat terbang, di ujung di mana pesawat mendaratkan badan raksasanya. Kalau kamu ingin menikmati suasana pantai yang damai, jangan ke sini. Tapi kalau kamu ingin merasakan sensasi aneh berjemur hanya beberapa meter di bawah pesawat terbang, ayo ke sini!<\/p>\n

\"Maho<\/a><\/p>\n

Setiba di pantai, saya dan hubby langsung berlari-lari dengan girang menuju ke kawasan berpasir yang letaknya sentral terhadap landasan pacu, sedangkan kami melihat semua orang lain justru mengambil posisi menyamping, tidak tepat di jalur pesawat terbang. Kok aneh ya, pikir saya, bukannya jauh lebih seru kalau tepat di bawah pesawat yang akan mendarat! Well, whatever, justru bagus kan buat kami, tidak terlalu crowded.<\/p>\n

Jadilah kami menghamparkan sarung hijau pemberian sobat di atas pasir putih, dan berbaring santai di situ sambil menunggu pesawat mendekat. Baru saja menunggu beberapa menit, mata elang hubby melihat pesawat terbang dari kejauhan dari arah laut, terbang lurus ke arah kami. Wah! Langsung kami terduduk dan menatap pesawat yang terbang rendah ini.<\/p>\n

Pesawat terbang begitu rendahnya, saya sampai merasa was-was. Bagaimana kalau terjadi kekeliruan dan pesawat mendarat sebelum waktunya? Mendarat di pantai dan menggilas kami yang sedang duduk di situ sebelum sempat melarikan diri? Kami hanya beberapa meter dari landasan pacu!<\/p>\n

\"Maho<\/a><\/p>\n

Pesawat semakin mendekat, gerungannya sangat keras, dan kedatangannyanya menghembuskan angin di sekitar kami sehingga pasir-pasir bergolak. Saya berbaring. Seketika, pesawat lewat tepat di atas kami, selagi saya hanya melongo memandang tegak lurus ke angkasa. Wus! Wow, begitu dekatnya, hanya beberapa meter di atas kepala! Dan mendaratlah ia beberapa meter di belakang kami, di balik pagar kawat. Fiuh, wow!! Benar-benar keren sensasinya!<\/p>\n

\"Maho<\/a><\/p>\n

Setelah beberapa kali menyaksikan pendaratan, akhirnya pede juga bahwa kemungkinan besar pesawat-pesawat tersebut akan dengan rapinya mendarat di landasan pacu, tidak akan menggilas kami yang berbaring beberapa meter sebelum pagar. Namun fenomena yang lebih mengerikan bukanlah sewaktu menyaksikan pesawat mendarat, namun ketika pesawat akan lepas landas!<\/p>\n

\"Maho<\/a><\/p>\n

Ujung landasan pacu di mana pantai berada adalah ujung di mana pesawat akan mulai mengambil ancang-ancang untuk terbang. Artinya? Si pesawat akan “duduk-duduk” di ujung ini sementara waktu, dengan pantat pesawat menghadap ke pantai, selagi mengerahkan tenaga, mengambil ancang-ancang untuk terbang. Duduk-duduknya si pesawat ini selagi mesinnya mengaum kencang sekali, memekakkan telinga. Mesin jet meniup kuat udara, seperti angin kencang yang berhembus ke arah pantai. Saking kuatnya, garis air laut pun terdorong menjauhi pantai! Namun yang paling mengerikan adalah efeknya pada pasir. Pasir segitu banyak di pantai, sekarang terdorong begitu kuat oleh jet pesawat. Pasir terlempar ke udara dengan kecepatan begitu tinggi, badan kami serasa dibombardir oleh ribuan peluru-peluru yang kecil dan tajam. Ini selagi kami terhuyung-huyung karena tertiup angin kencang tadi. Segera kami berlari-lari miring seperti kepiting berusaha mencari tempat perlindungan, tapi mau lari ke mana! Begitu kuat dan banyaknya hempasan pasir ini, saya sampai yakin kulit kaki saya pasti teramplas mulus! Akhirnya kami pasrah sambil teriak-teriak, dibom oleh hembusan peluru pasir-pasir tajam ini, sampai akhirnya, fiuh, pesawatnya lepas landas juga!<\/p>\n

Sekarang kami jadi mengerti, mengapa orang-orang lain memilih untuk berjemur di sisi yang menyamping dari landasan pacu: mereka merasa kulitnya sudah mulus dan tidak perlu sand-blast treatment ini!<\/p>\n

\"Maho<\/a><\/p>\n

Selain itu, pantas saja di dekat pagar kawat ada peringatan supaya tidak berdiri terlalu dekat dengan pagar karena bahaya. Bayangkan saja bagaimana jadinya kalau ada batu atau benda berat atau tajam lainnya terlontar ke kepala. Katanya bisa berdampak kematian. Seramnya… Namun hanya dengan mundur 4-5 meter, berdiri di pantai, jadi aman ya? Semoga deh!<\/p>\n

Ah, betul-betul pengalaman pantai yang menyenangkan, menegangkan, asyik, dan aneh!<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pernah dengar sebuah negara pulau bernama “Sint Maarten”? Sint Maarten adalah negara konstituen Kerajaan Belanda yang terletak di Kepulauan Karibia, berbagai pulau dengan wilayah seberang laut Perancis yang bernama sama namun dalam bahasa Prancis: Saint-Martin. Sama halnya dengan pulau-pulau di Karibia yang lainnya, Sint Maarten memiliki banyak pantai indah berasir putih dan berair biru jernih. […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":371,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[119],"tags":[120,362,80,363],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.duaransel.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/365"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.duaransel.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.duaransel.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.duaransel.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.duaransel.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=365"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.duaransel.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/365\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.duaransel.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/371"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.duaransel.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=365"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.duaransel.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=365"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.duaransel.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=365"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}