{"id":117,"date":"2011-02-02T07:52:50","date_gmt":"2011-02-02T00:52:50","guid":{"rendered":"http:\/\/www.duaransel.com\/?p=117"},"modified":"2014-05-22T00:58:27","modified_gmt":"2014-05-21T17:58:27","slug":"barang-wajib-universal-adapter","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.duaransel.com\/tips-2\/travel-tips\/barang-wajib-universal-adapter\/","title":{"rendered":"Barang Wajib: Universal Adapter"},"content":{"rendered":"
Pertama kalinya saya tinggal di luar negeri adalah di Jepang. Waktu itu saya mengikuti program pertukaran pelajar di sebuah universitas di Tokyo. Karena sudah diperingati bahwa harga di Jepang umumnya lebih mahal daripada di Indonesia, maka saya berusaha membawa benda-benda wajib saya dari Indonesia. Karena saya seorang cewek, salah satunya adalah hair dryer.<\/p>\n
Sayangnya saya tidak diperingatkan tentang perbedaan jenis soket listrik dan voltase antar negara. Alat listrik di Indonesia umumnya membutuhkan tegangan sekitar 220 V, sedangkan di Jepang hanya 110 V. Untung saja hair dryer saya berlabel “dual voltage”, yang artinya bisa digunakan di kedua voltase. Hanya saja, ketika akan saya colokkan pada soket listrik di dinding, ternyata plugnya tidak bisa masuk! Bentuk plug (ujung kabel) Indonesia tidak sesuai untuk lubang soket Jepang. Dan untuk itu saya membutuhkan sebuah adapter. Ternyata adapter khusus Indonesia -> Jepang tersebut sulit dicari dan mahal harganya. Akhirnya saya membeli pengering rambut bekas di sebuah flea market di Tokyo yang harganya jauh lebih murah daripada adapter tersebut. Jadilah pengering rambut asal Indonesia saya menganggur di koper selama 1 tahun, padahal baru dibeli sebelum berangkat (duh).<\/p>\n