Semoga artikel ini bisa berguna sebagai panduan mengepak ransel untuk para pecinta backpacking!
Kami telah berkelana selama hampir 2 tahun, melewati lebih dari 30 negara. Selama pengelanaan ini, kami masing-masing hanya membawa sebuah ransel berkapasitas sekitar 60L saja. Hidup hanya dari sebuah ransel tidak gampang. Di satu pihak kami harus membawa barang-barang yang memadai untuk segala cuaca dan medan. Di lain pihak, prinsip travel ringan harus diterapkan, karena semakin ringan ranselnya, kita bisa bergerak lebih leluasa dan jalan lebih jauh. Ransel berkapasitas 60L cukup besar untuk perjalanan 1-2 minggu, namun bayangkan untuk perjalanan jangka panjang seperti yang kami lakukan.
Jadi, apa sajakah yang saya bawa?
Tas
-
Ransel – Ransel vs. Koper? Ransel dong!
Ransel saya kombo backpack dan daypack dengan total kapasitas sekitar 60L. Daypack ini berupa tas punggung kecil yang bisa dipasang di luar badan backpack utama, atau dilipat dan dimasukkan ke dalam backpack. Praktis untuk kegiatan sehari-hari kalau perlu membawa banyak barang.
Update 20 Nov 2012: Bawaan (ransel) saya sekarang total 43L berat 13 kg. Ryan 38L 8 kg.
-
Tas selempang – Praktis buat sehari-hari kalau tidak banyak bawaan
Pakaian
Bahan tipis, ringan, menyerap keringat, tidak cepat bau, dan mudah kering. Tidak perlu ganti pakaian setiap hari, selama masih bersih dan tidak bau. Dapat dicuci dengan mudah di wastafel.
-
Atasan
Tips pakaian hangat: Kenakan pakaian tipis berlapis-lapis yang masing-masing dapat digunakan untuk cuaca panas, sebagai ganti pakaian tebal yang hanya menjadi beban ketika tidak dipakai.
Semua atasan saya berwarna dasar hitam jadi tampak agak resmi dan mudah dipadukan.
-
3 Tank top – Pakaian sehari-hari saya.
-
1 T-shirt
-
1 Kemeja lengan pendek – Rangkapan tank top kalau agak dingin/berangin/malam.
-
1 Sweater lengan panjang tipis berkancing – Rangkapan kalau dingin dan memberikan sentuhan semi-formal.
-
1 Jaket tipis windbreaker – Bahan kedap air dan tipis.
-
-
Bawahan
-
1 Celana panjang – Kargo konvertibel (bagian bawah dapat dilepas menjadi celana ¾). Saku banyak, besar (muat paspor, kamera saku, dsb), dan beritsleting (supaya aman)
-
1 Celana pendek
-
-
Terusan
-
Rok terusan (summer dress)
-
-
Lain-lain
-
1 Pakaian renang
-
Beberapa pakaian dalam
-
Sarung – Multi fungsi: Pakaian pantai, alas duduk, rok dadakan, syal, dan handuk.
-
3 Pasang kaus kaki
-
Alas kaki
-
Sepatu jalan – Yang penting nyaman untuk dipakai berjalan dari pagi sampai malam.
-
Sandal jepit – Untuk wisata air (misal pantai), di dalam penginapan, dan ke kamar mandi.
-
Akan beli jika butuh: Sepatu cewek – Rata (tanpa hak), dapat dipak tipis, nyaman, dipakai jika perlu dandan.
Elektronik
Semuanya dual voltage dan berukuran sekecil mungkin
-
Laptop
-
Kamera
-
HP Android
-
External Hard Drive
-
Kabel dan charger
-
Hair dryer mini (5x12x15 cm) – Sorry, rada kecentilan. Mungkin lebih sering dipakai untuk mengeringkan pakaian daripada rambut (saya jarang dandan)
Buku dkk
-
Notes
-
Buku puzzle tipis
-
Pen dan pensil
-
Kartu nama
Sebagai pengganti guide book macam Lonely Planet, kami mengumpulkan informasi secara online, dari brosur setempat, dan tanya orang.
Perlengkapan mandi dan dandan
Cari kemasan yang sekecil mungkin. Dandan sih jarang-jarang, tapi terkadang perlu.
-
Sabun
-
Shampoo dan conditioner
-
Pasta dan sikat gigi
-
Lotion wajah ber-SPF
-
Lotion badan
-
Sunscreen lotion
-
Lotion anti serangga
-
Razor, pinset, gunting kuku, cotton bud
-
Jepit, ikat rambut, dan bandana
-
Bedak, eyeliner, lipstick, lipgloss
Perlengkapan cuci baju
Kalau laundry mahal dan jarang, saya cuci baju di wastafel biasanya.
-
Sumbat wastafel universal – Bahan karet bundar tipis datar lebar. Penting untuk merendam baju di wastafel.
-
Sabun cuci. Alternatif: laundry paper (sabun cuci dalam bentuk kertas), shampoo, sabun cair.
-
Tali sepatu sebagai tali jemuran
-
Jepit hitam (jepit rambut) sebagai jepit jemuran
Selama kurang lebih setengah tahun di Eropa, ini adalah cara kami mencuci baju.
Suvenir
-
Buat kami sendiri, kami hanya mengumpulkan badge bendera dari tiap negara untuk menghemat tempat dan uang.
-
Suvenir ukuran super mini untuk keluarga dan teman super dekat (total sebungkus kecil). Tidak terima titipan!
-
Kartu Pos Dua Ransel sebelum dikirim ke pembaca 🙂
Lain-lain
-
Obat-obatan pribadi – Sesuaikan dengan tempat tujuan dan kepentingan pribadimu.
-
Tissue – Kadang kamar mandi umum lupa menyediakan tissue.
-
Handuk travel (ukuran kecil dan tipis)
-
Alas tidur super tipis – siapa tau seprei tidak tersedia atau jorok. Tapi jarang dipakai sih.
-
Payung mini
-
Kotak makan kecil dan “spork” – Spork (spoon + fork) adalah gabungan dari senduk, garpu, dan pisau dalam 1 badan.
-
Senter mini
-
Sewing kit mini
-
Obeng mini
-
Berbagai kantung dan ziplock bag untuk mengorganisir penyimpanan barang bawaan
-
Benda-benda kecil tak penting lainnya
That’s all
Karena perjalanan kami sangat panjang, packing list kami disesuaikan dengan tempat dan keadaan. Barang-barang yang tidak dibutuhkan tapi masih ingin disimpan, dikirim ke rumah orang tua bersama suvenir buat mereka. Yang tidak diinginkan lagi, dibuang atau disumbangkan. Misalnya kami menjelajah South Island, Selandia Baru, di musim dingin. Kami membeli baju hangat (untungnya pas ada diskon). Ketika kami meninggalkan winter, kami ucapkan selamat tinggal pula pada baju-baju hangat ini.
Baca tips packing lainnya:
Hi mbak dina
Pa kabar…
Saya mau nanya bln feb thn depan saya mau ke negara europe
Kira2 negara mana yah yang paling ok buat photo taking?
Trus bisa tau ga ya klo mencari informasi secara online itu di web mana aja yah?
Terima kasih buat sarannyaa
Duh, maaf banget barusan lihat komennya sekarang. Sudah telat ya? Kalau menurutku dari yang sudah aku kunjungi, aku suka banget Yunani. Lagian kalo Perancis misalnya, meskipun indah banget, banyak orang kita yang sudah sempat ke sana. Kalau Yunani kan masih jarang.
Informasi online liat2 mau cari informasi ttg apa. Dulu saya sebagai panduan awal mula backpacking, sukanya pakai BootsnAll.com, bagian forumnya. di sana ada banyak sekali diskusi tentang banyaaaaaaaak sekali topik traveling!
wah wah info yang menarik..
btw..berarti ranselnya lumayan berat yaa..hmm..
hebat-hebat mbak dina.. 😆
Sekitar 10-13 kg. Kalau cuma seminggu/sebulan saja, tidak perlu bawa sebanyak ini sih. Cuman kami perginya kan tahunan, hehe…
Wah ternyata dua ransel pake Android jg ya 😀
Saya baru saja dapat link blog mba dari indobackpackers. Kalo tidak keberatan bisa join di milis Fotodroids (android photography community) utk share foto-foto menggunakan android. Atau jika merepotkan hastag saja di twitter dengan menggunakan #fotodroids, pasti akan kami folback.
Soalnya banyak yg ingin mencoba jd nomadik traveler, termasuk saya 😀 Jadi biar memotivasi teman-teman di Fotodroids.
Keep posting ya mba.
Pake Android juga ya? hehe. ntar aku liat deh fotodroidsnya. Aku selama ini belum pernah pake android buat ambil foto perjalanan sih 🙂 Mungkin baiknya memulai ya? hehe
Senang bisa memotivasi yg lain 🙂
oi aku baru sempet baca nih ada satu kayaknya yang kurang disebut >>> boneka kecil-nya tuh hahaha.
semi-rahasia, hahahhha.
ransel merk ap tuuh,bisa combo gtu..
Ranselku Eagle’s Creek, ranselnya Ryan Osprey.
Ada ulasan lengkapnya di sini nih 😀
https://www.duaransel.com/tips-2/travel-tips/tips-memilih-backpack/
mba mau nanya dong, payung mini buat apaan ya?
sempet keder liatnya nyh mba, abis kalo di perhatiin lumayan banget ya…brarti mba dina ransel ga masuk kabin ya? abis bawa obeng ama gunting kuku mba?
payung? eh? supaya nggak basah kalo hujan?
Mininya, supaya muat di ransel 🙂
Ranselku bisa masuk kabin!
Dulu bawa obeng waktu ranselnya ryan masih yang tinggi, dan masuk checked luggage. Sekarang dia ganti ransel kecilan, dan ga bawa obeng lagi. Gunting kuku ga pernah masalah masuk cabin.
Mbak dina pakai kamera apa? yg pocket apa SLR? tipe apa mbak, hehe.. Thanks 🙂
tadinya pocket waterproof dominan. sekarang ganti mirrorless yang berkualitas dSLR tapi lebih ramping, lebih cocok buat traveling jadinya 🙂
Dina, kasih tau juga Ransel Packing List punya Ryan. Kalo boleh… Trus kasih tau juga selain Travel Light itu apa dan gimana? Ya’apa? 😀
Mungkin bisa aku update sekalian ranselku juga. isi ranselku udah berubah lagi 😀
Travel light itu travel ringan. bawa barang minimum, supaya lebih leluasa bergerak 🙂
excuse me, mbak dina sama mas riyan pasutri ya…? (ups, kepo) heee, update isi tas nya mas riyan dong mbak… 🙂 buat referensi traveling ogut bulan depan,
Hi Dina, seneng liat backpacking gitu… aku ada plan backpacking Indo (non-Bali) bareng temen ce dr USA, ada saran? hhmm.. msh blm bs dikatakan backpacking tp klo nyebrang gt bs lbh murmer or better naik airplane? thanks inputnya, ditunggu 😉
tergantung waktu dan biaya sih, kalo yang deket-deket antar pulau meungkin bisa naik kapal ya, seru. tapi kalo yang agak berjauhan naik pesawat bisa hemat waktu. mengingat teman-teman dari US waktunya di Indonesia terbatas oleh visa 🙂
super sekali, saya selalu kesulitan space saat packing. baju udah digulung dan ditata sedemikian rupa tapi ransel tetap menggembung, mungkin karena saya hijabers juga jadi bawaan mau tidak mau lebih banyak.
Hehehe, hijabers otomatis volume kain membengkak 🙂 Coba dikaretin, siapa tau sedikit membantu 🙂
kak, kalau bawa backpack yg plus roda gimana? kan bisa cukup meringankan beban
backpack yang ada rodanya (waktu jamanku pilih2-pilih backpack dulu) beratnya juga otomatis nambah untuk frame rodanya, juga lebih bulky. dan di punggung kalah nyaman ama yang backpack doang (mungkin karena frame roda, mungkin karena ga banyak pilihan sehingga ga ada yang terasa pas). Karena itu kami milih yang tanpa roda 🙂
Tapi kalo mas nemu yang sreg, boleh juga sih 🙂